Festival Indonesia Manortor Diduga Ajang Bisnis Kakan Kemenag Palas

Editor: Admin author photo

Padang Lawas, (Media Polmas)

Pentas seni Indonesia Manortor Festival Budaya dan UMKM di Lapangan MAN dan MTsN Kabupaten Padang Lawas di keluhkan. Masyarakat menganggap kegiatan tersebut telah mengganggu proses belajar-mengajar serta merusak nilai religi sekolah.


"Tujuan acara ini apa sih, dilaksanakan dilapangan MAN dan MTsN, tentu suasana belajar mengajar pasti terganggu, sedangkan pemandangan banyaknya kios stan yang berjualan serta arena hiburan yang ada merusak nilai religius dari sekolah keagamaan ini," kata Hasibuan. Senin (29/1/24).

Hasibuan mengatakan, Indonesia Manortor Festival Budaya dan UMKM berlangsung selama 5 hari dimulai pada Sabtu hingga Rabu (27-31/1/24) dimotori oleh Ipan yang pernah mengikuti KDI (Kontes Dangdut Indonesia) dan diresmikan Plt Bupati Padang Lawas drg H Ahmad Zarnawi Pasaribu.

"Iya, kegiatan ini di motori oleh Ipan KDI, dan resmi dibuka oleh Plt Bupati dan Kakan Kemenag serta pejabat lainnya, namun lokasi acara ini kurang tepat, baiknya dilaksanakan di Lapangan Maduma, GOR Bercahaya atau ditempat fasilitas umum lainya, sehingga aktivitas belajar-mengajar jadi terganggu," imbuhnya.

Sementara Kepsek MAN, Hj Mahdinar Azwarni Nasution saat diminta tanggapannya mengatakan Ia dan Kepsek MTsN Hj Mahyarni Junida Nasution meminta kepada Kakan Kemenag Palas, Abdul Mannan agar lokasi acara dilaksanakan di tempat umum lain karena lapangan acara termasuk sarana pendidikan.

"Mau bagaimana lagi Pak, karena acara ini kami harus lebih intensif menjaga para pelajar agar tidak melakukan aktifitas di lapangan, jadi mereka kami arahkan ke belakang sekolah. Sejujurnya situasi belajar-mengajar pastilah terganggu," Ungkap Kepsek MAN, Hj Mahdinar.

Ditempat lain, Kakan Kemenag Abdul Mannan dan Kasi Pemad Ahmad Husein tidak berhasil ditemui diruang kerjanya pada kantor Kemenag Palas.

"Kakan Kemenag dan Kasi Pemad sedang ke Kecamatan Hutaraja Tinggi mengikuti moderasi Beragama," kata salah satu staf di ruangan Pemad kantor Kemenag Palas.

Sedangkan Kabid Budaya Disdikbud Palas, Ansuri Daulay saat dikonfirmasi wartawan mengatakan kegiatan tersebut sudah rekomendasi dari Plt Bupati dan juga Kapolres juga mengeluarkan ijin.

"Kita hanya support sistem, sepanjang untuk kegiatan budaya kita support, namun kalau mengenai teknis dilapangan itu ranahnya Kemenag Palas," kata Ansuri.

Tidak begitu jelas apa inputnya sehingga kegiatan digelar di lapangan MAN dan MTsN, namun berdasarkan investigasi wartawan MEDIA POLMAS di lokasi, setiap kios kecil mengeluarkan biaya sewa 600 ribu hingga 1 juta rupiah, sedangkan kios besar dibandrol kisaran 2 juta sampai 2,5 juta rupiah.

Selain itu pedagang UMKM mengakui membayarkan uang kebersihan 15 ribu dan uang lampu 20 ribu per hari, mayoritas pedagang UMKM di festival tersebut disinyalir dari luar Kabupaten padang lawas. (Ziz)

Share:
Komentar

Berita Terkini