SUKU KARO & SUKU PAKPAK,"Menguak Kebenaran Sejarah Melalui Penelitian Bahasa Pakpak ,Karo dan Gayo

Editor: Admin author photo

SUKU KARO & SUKU PAKPAK 

Oleh: Anna Martyna Sinamo 

Mengetahui sebuah kebenaran sejarah  tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan asumsi, walaupun sudah jelas dan nyata kesamaan bahasa, marga dan juga tradisi terlihat secara kasat mata. 

Untuk mengetahui dan menyelidiki kekerabatan bahasa Karo, Pakpak dan Gayo, maka dibuatlah sebuah desain  penelitian untuk memberikan kepastian dan kebenaran berbasis ilmu pengetahuan, yang menjadi acuan dalam penulisan sejarah. 

Bahasa adalah salah satu unsur yang paling penting dalam budaya. Keterkaitan antara bahasa dan budaya begitu erat sehingga sulit untuk memisahkan keduanya. Bahasa bukan hanya sekedar alat komunikasi, tetapi juga merupakan sarana untuk menyampaikan nilai-nilai, tradisi, dan kepercayaan budaya dari satu generasi ke generasi lainnya.

Pertama-tama, bahasa adalah pengantar budaya yang paling efektif. Melalui bahasa, kita dapat memahami nilai-nilai dan tradisi yang dianut oleh suatu masyarakat. Bahasa juga memungkinkan kita untuk mempelajari sejarah dan kepercayaan suatu masyarakat, sehingga kita dapat memahami konteks budaya yang lebih luas.

Kedua, bahasa adalah salah satu ciri khas identitas budaya suatu masyarakat. Setiap bahasa memiliki struktur, kosakata, dan nuansa yang unik, sehingga bahasa dapat dianggap sebagai "jati diri" suatu masyarakat. Dengan demikian, bahasa memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu masyarakat.

Ketiga, bahasa memungkinkan anggota masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Melalui bahasa, kita dapat membagikan pengalaman, gagasan, dan perasaan kita dengan orang lain, sehingga memperkuat ikatan sosial dan budaya. Bahasa juga memungkinkan kita untuk mempelajari dan memahami budaya lain, sehingga memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang keberagaman budaya.

Keempat, bahasa memungkinkan suatu masyarakat untuk mengembangkan dan memperkaya budayanya. Melalui bahasa, kita dapat mengembangkan sastra, musik, dan bentuk-bentuk ekspresi budaya lainnya. Bahasa juga memungkinkan kita untuk mempertahankan tradisi dan kepercayaan budaya kita, sehingga memperkuat identitas budaya kita.

Terakhir, bahasa membantu melestarikan budaya dengan mempertahankan tradisi, legenda, dan cerita rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bahasa juga memungkinkan kita untuk mempelajari dan memahami sejarah dan kepercayaan budaya kita, sehingga memperkuat ikatan kita dengan budaya kita.

Maka penelitian tentang kekerabatan bahasa antara Pakpak - Karo - Gayo telah dilakukan di Medan, Sumatera Utara, Maret 2022-Juni 2022. 

Metodologi  yang digunakan dalam  hal ini menggunakan pendekatan leksikostatistik untuk mengetahui tingkat kekerabatan bahasa Karo, Pakpak, dan Gayo dengan cara membandingkan kosakata yang terdapat dalam bahasa-bahasa tersebut kemudian melihat dan menentukan kesamaan kosakata ketiga bahasa tersebut. 

Dalam hal ini, kosakata swadesh dasar sebanyak 200 kata digunakan untuk mengetahui persentase kata serumpun. 

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerabatan bahasa Karo dan Pakpak berada pada tingkat keluarga. Jumlah kata serumpun bahasa Karo dan Pakpak 140 kata dan kata tak serumpun 60 kata. Selanjutnya kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo berada pada tingkat famili dengan jumlah kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo sebanyak 82 kata dan nonkognat sebanyak 118 kata dan kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo berada pada tingkat famili dengan jumlah kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo sebanyak 76 kata dan nonkognat sebanyak 124 kata. 

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tingkat kekerabatan bahasa Karo dan bahasa Pakpak sebesar 70% dengan masa perpisahan sekitar 500-2500 tahun yang lalu. 

Dari presentase tersebut dapat dinyatakan bahwa bahasa Karo dan bahasa Pakpak memiliki hubungan yang erat. Sedangkan tingkat kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo sebesar 41% sedangkan bahasa Karo Gayo 38%, artinya hubungan kekerabatan bahasa Pakpak dan bahasa Gayo maupun bahasa Karo dan bahasa Gayo sangat erat.

fakta menarik :

1. Kekerabatan Bahasa  Pakpak dan Karo 70%

2. Kekerabatan Bahasa Pakpak dan Gayo 41%

3. Kekerabatan Bahasa Karo dan Gayo 38%

Kenapa dengan hasil penelitian yang begitu signifikan, yaitu 70% bahasa Karo dan Pakpak memiliki kesamaan dan mereka relatif saling memahami dan mengerti  dengan bahasa, marga, dan adat istiadat masing-masing tetapi tidak saling klaim? 

Jawabannya adalah karena Tanoh Pakak dan Tanoh Karo sudah berbeda kepemilikan, berbeda aturan, berbeda administratif, sehingga kedua suku ini saling mengakui, menghargai dan menghormati satu sama lain….

Lalu Batak Toba mengklaim bahwa Pakpak dan Karo juga Batak, atas dasar apa? Sedangkan sejarah, asal usul, marga, adat-istiadat dan budaya serta  wilayah sudah berbeda? "ungkap Ana.

Salam Literasi yang Mengedukasi! 

Share:
Komentar

Berita Terkini