Nilai Kurang Memperhatikan Putra Putri Pakpak dan Kearifan Lokal,"LPMP Pertanyakan Kebijakan FBT Hampir menjalani 2 Priode Memimpin Pakpak Bharat,

Editor: Admin author photo


MEDAN  ( MEDIA POLMAS )-Sudah memasuki dua Periode Kepemimpinan Franc Bernhard Tumanggor FBT ) di Pakpak Bharat  dinilai menoreh kegagalan,penilaian  ini disampaikan oleh Kadirun Padang ,kepada sejumlah media perihal menanggapi perkembangan pembangunan Pakpak bharat dimasa pemerintahan FBT yang saat ini sedang berjalan periode kedua.

Dikatakan  Kadirun Padang."FBT dinilai  merupakan pemimpin yang gagal memimpin kabupaten Pakpak ,sebab selama kepemimpinannya pembangunan di Pakpak Bharat bisa dikatakan stagnan,dan kalau ada pun pembangunan berupa gedung baru dimasa kepemimpinan FBT ,malah menyinggung perasaan orang atau suku  Pakpak "Sebut Padang, kepada awak media  Rabu (17/09/2025)

Gedung megah besar di kota salak Pakpak Bharat tapi kurang memperhatikan nilai nilai seni budaya Pakpak atau kearifan lokal Pakpak ,contohnya pembangunan Gedung Perpustakaan yang menelan biaya milyaran rupiah tidak menggambarkan gedung mengandung nilai kearifan lokal Pakpak seperti gedung perpustakaan daerah lain ,yang hampir bersamaan dibangun seperti gedung perpustakaan Sidikalang  Dairi."Kordinator LSM  Lembaga Peduli Masyarakat Pakpak (LPMP) ini. 

"Dan bahkan bangunan gedung perpustakaan yang baru diresmikan Gubernur Sumut belum lama ini,menjadi sorotan tajam para tokoh pemerhati adat budaya Pakpak ,karena gedungnya tidak ada menggambarkan simbol simbol kearifan lokal suku Pakpak ,dan hal ini wajar,sebab gedung baru perpustakaan di daerah lain kok bisa menggambarkan cerminan bangunan bernuansa kearifan lokal daerah kenapa di Pakpak Bharat tidak dilakukan.

Tentu hal ini menjadi pertanyaan besar dihati rakyat, kepada pemimpin Pakpak Bharat, seakan akan ada niat pemimpinnya ingin mengikis atau menghilangkan simbol kearifan lokal suku Pakpak."tegas Kadirun Padang.

Seharus Pemkab Pakpak sudah sewajarnya setiap rencana pembangunan gedung baru di Bumi Sulang Silama Pakpak yaitu SIMSIM,harus dilakukan pembangunannya bernuansa rumah kebesaran Pakpak,sehingga atas dasar itu penilaian pertama terhadap kepemimpinan FBT kami nilai gagal ,sebab kurang menghargai kearifan lokal suku Pakpak 

"Selanjutnya kegagalan lain kami anggap masa kepemimpinan FBT di Pakpak adalah,kurangnya  memprioritaskan putra putri Pakpak untuk membangun Pakpak Bharat sebagai bentengnya terakhir orang Pakpak.

Dimana selama FBT memimpin Pakpak Bharat ,banyak pejabat yang di inpor dari luar daerah,untuk menjabat jabatan strategis seperti eselon II maupun Eselon III dilingkungan Pemkab Pakpak Bharat."kami bukan elergi dengan suku lain ,tapi perlu kita ingat pemekaran Kabupaten Dairi untuk  Pakpak Bharat selain untuk mensejahterakan rakyat tentu untuk memperdayakan mengkaryakan  putra putri asli Pakpak ditanah leluhurnya yaitu Pakpak Bharat agar bisa mengikuti putra putri  suku lain dan daerah lain didalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI yang kita cintai ini.

Untuk itu kami berharap pada FBT selaku pimpinan tertinggi di Pemkab Pakpak bharat,agar dapat mengevaluasi kebijakannya kedepan yang lebih baik lagi dan tetap semangat menghargai kearifan lokal suku Pakpak ,dengan melanjutkan pembangunan maupun perawatan infrastruktur yang telah dimulai oleh pemimpin pendahulunya dan impian masyarakat Pakpak Bharat semakin Duma dan semakin lebih maju lagi." ujar Kadirun Padang .(Red)


Share:
Komentar

Berita Terkini