Kolam Bina Ria, Lae Meang ,Dulu Objek Wisata terkenal di Dairi ,Sekarang Jadi Embung Namun Tidak Berpungsi.

Editor: Admin author photo





Dairi (Media Polmas Poldasu)

Tahun 1980an sampai 90an "Kolam Bina Ria" kilo meter tiga (batu tellu) Lae Meang sangat terkenal dan objek wisata  masyarakat Dairi Sumatera Utara namun sekarang sepi dan terlantar.

Pemandangan alam ini terlihat,saat tim Media Polmas Groub berkunjung ke areal perlandangan salah satu keluarga bernama Andi Padang dikawasan areal Kolam Benaria Lae Meang belum lama ini.

Kolam Binaria KM 3,Desa Lae Meang Kecematan Siempat Nempu Hulu Dairi,berjarak sekitar 600 meter dari Jalan Nasional Sidikalang-Tiga Lingga dulunya tersohor dan sangat diminati oleh kalangan masyarakat Dairi.

Pengunjungnya baik dari kalangan muda maupun tua sebagai objek wisata alam pada saat hari libur dan perayaan besar agama kala itu,namun sekarang sudah penuh semak  belukar seakan tidak terawat atau terlantar.

Masih segar ingatan pada saat tahun 1980an sampai 1990an para remaja pemuda pemudi di Dairi disaat sudah liburan perayaan, tak ingin  ketinggalan untuk berkunjung ke Kolam Benaria KM 3 Lae Meang,untuk sekedar mencari hiburan,memancing, mandi pakai ban dan perahu kecil yang disediakan oleh pengelola wisata alam itu, saat itu namun saat ini,tinggal cerita dan kenangan bagi dan untuk remaja saat sekarang ini atau tinggal nama.

Andi Padang,sebagai salah satu kerabat pemilik Kolam Binaria KM 3 menuturkan,"bahwa terakhir kolam benaria ini beroperasi sekitar tahun 2000ribuan ini,dikelola oleh salah satu masyarakat,dibuat tempat hiburan dan tempat santai ,bahkan sampai ada cafe terapung di tengah kolam dan beberapa pondok pondok dipinggiran kolam binaria untuk tempat pengunjung santai"sebut Andi Padang,

"Lalu akhirnya tempat hiburan kolam Benaria ini tutup , menurut kabar dan cerita,beberapa masyarakat sekitar melakukan protes sebab kegiatan hiburan kolam Binaria diduga berbau maksiat,akhirnya sang pengusaha yang pada saat itu, status mengontrak  menutup usaha hiburannya,hingga saat ini kolam Binaria ini sudah sepi atau tidak dikunjungi masyarakat lagi sebagai objek wisata ."ungkap Andi.

Namun pada tahun 2018  Kementerian PU PR melalui Balai Sungai Sumatera II (BWSS) membuat proyek pembuatan  Embung sebagai penampung air dikawasan kolam binaria untuk kepentingan pertanian,tapi kenyataannya proyek Embung yang dibuat oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan( BWSS II)  itu juga kurang  bermanfaat,hal ini juga terlihat nampak secara kasat mata saat tim Media Polmas Groub berkunjung ke lokasi.

Menurut pantauan dan keterangan seorang warga masyarakat disekitar, namun tidak mau ditulis namanya di media ini,"bahwa akibat pembangunan Embung yang dibiayai  pemerintah ini,air pemandian umum yang dari dulu  digunakan warga tidak berfungsi lagi."sebut warga

Dulunya tempat pemandian umum itu sering digunakan warga km 3 tempat mengambil air bersih ,dari bak pemandian itu,sebab pemandian umum itu  airnya  murni dari mata air yang bersih,jadi bisa untuk di konsumsi untuk air minum,mandi ,menyuci pakaian  oleh masyarakat sekitar disini.

Namun usai dibangun Embung  dikolam Binaria itu ,sampai saat ini tempat pemandian umum kami i terganggu seakan tidak berfungsi lagi sekarang, hampir tergenang disetiap waktu."ungkap warga KM 3 ini lagi.

Untuk itu kami warga sekitar jalan tiga lingga KM 3 Lae Meang  merasa keberatan atas keberadaan Embung yang ada di kolam binaria itu ,sebab embungnya  kurang berpungsi  dan malah tempat pemandian umum kamipun terganggu,pak ."ujar salah satu warga lain yang tidak mau ditulis namanya.

"Untuk itu pemerintah sudah perlu meninjau ulang keberadaan Embung  itu agar jangan sia sia uang negara kita itu."sebut warga lagi.

Atau memang  ada permainan dalam pembangunan proyek itu dulu,enggak tahulah kami,"Pak."tapi memang perlu kalilah Pak,pihak terkait untuk meninjau Embung yang ada di Binaria itu."ujar warga berharap.(KP/TIM)





 

Share:
Komentar

Berita Terkini