Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala : “Harapan Bersama, Suara Rakyat, Jalan Perubahan

Editor: Admin author photo

Medan, MEDIA POLMAS – Aksi unjuk rasa yang digelar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Medan di depan Gedung DPRD Medan, Selasa (2/9), sempat diwarnai kekecewaan. Pasalnya, tidak satu pun anggota dewan terlihat menyambut kedatangan massa di awal aksi. Kekecewaan itu sedikit terobati ketika Wakil Ketua DPRD Medan, H. Rajuddin Sagala, S.Pd.I, turun langsung menemui mahasiswa di gerbang gedung dewan.

GMKI Medan membawa 10 tuntutan strategis dalam aksinya, mulai dari desakan Reformasi DPR RI, Reformasi Polri, pengesahan RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat, perlawanan terhadap intoleransi dan radikalisme, hingga penindakan tegas terhadap dugaan penyalahgunaan dana Sosperda serta pemotongan tunjangan DPR. Selain itu, mereka juga menuntut agar kasus feminisida di Kota Medan segera diusut tuntas, beban pajak rakyat dihentikan, serta pemberantasan mafia dilakukan secara menyeluruh.

Mahasiswa dalam orasinya lantang mempertanyakan keberadaan anggota DPRD Medan. “Bagaimana aspirasi rakyat bisa tersampaikan kalau pintu gedung dewan terasa tertutup bagi mahasiswa?” teriak salah seorang orator.

Momen mencair ketika Rajuddin Sagala keluar dari gedung, duduk bersila bersama mahasiswa di depan gerbang. Suasana menjadi lebih akrab, simbol bahwa dialog bisa hadir tanpa sekat.

Dalam pesannya, Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin, menegaskan bahwa dirinya siap menampung setiap aspirasi yang disuarakan mahasiswa. “Saya mendengar langsung apa yang menjadi keresahan adik-adik. Aspirasi ini akan saya bawa, saya teruskan ke DPRD Sumut, dan selanjutnya sampai ke pusat. Ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen kami sebagai wakil rakyat,” ungkapnya tegas.

Rajuddin Sagala hadir didampingi Kabag Persidangan dan Perundang-undangan Andreas Willy Simanjuntak serta staf Sekretariat DPRD Medan Martin Gurning, menandakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari tanggung jawab kelembagaan.

Ia menutup pertemuan dengan kalimat penuh makna, “Hari ini kita belajar bahwa politik bukan hanya di ruang sidang, tetapi juga di jalanan, di depan gerbang, bersama mahasiswa. Dari sini kita bangun Harapan Bersama, Suara Rakyat, dan Jalan Perubahan. (NH/tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini