MEDAN (Media Polmas Poldasu)
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menerima kunjungan audiensi dan silaturahim dari Pimpinan & Pejabat Utama PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) II di Ruangan Perjamuan Mapoldasu.
Dalam pertemuan tersebut Kapolda Sumut didampingi Kepala Biro Logistik Kombes Pol Suranta Pinem, Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono dan Kasubid Penmas AKBP Sonny W. Siregar dan dari PTPN II sendiri dihadiri oleh Direktur PTPN II Irwan Perangin angin, Kabag Pam Aset Topan Sidabalok, Presdir PT. LNK Nasrudin, Direktur Produksi PT. LNK Arota dan Vendor pengamanan H Jubaidi dari PT GIS.
Pada pertemuan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya menyebutkan banyak persoalan terkait lahan PTPN II di Sumatera Utara sehingga diperlukan sebuah tim yang baik untuk menyelesaikannya. "kedepan kita jangan terlalu banyak rapat atau istilah di Medannya "BECAK" (Bayak Cakap - Red) sehingga kerjanya lambat. Bila perlu kita ketemuan/rapatnya di warung kopi saja dan kemudian langsung kerja.
Seperti diketahui bersama bahwa di Sumut ini sendiri terkait persoalan masalah/sengketa tanah atau lahan sudah banyak terdapat pemain-pemain atau mafia yg dilevel ban hitam katanya, Rabu (9/8).
Agung menyebutkan, seringnya terjadi pembalakan areal PTPN maupun Perhutani disebabkan karena kondisi lahan/kebun milik PTPN maupun perhutani yang sangat luas dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemagaran seluruhnya. Ditambah lagi kasus-kasus pencurian buah yang terjadi di areal kebun PTPN II yang hanya mengakibatkan kerugian di bawah Rp 2,5 juta. Sehingga diperlukan tim yang mumpuni untuk mengatasi semua persoalan tersebut.
"Untuk proses eksekusi lahan kedepan kita akan meminimkan penggunaan kekuatan Brimob namun akan lebih banyak kepada tindakan persuasif dan di sinilah diperlukan tim kecil tersebut. Perangnya bukan perang fisik namun perang akal pikiran," sebutnya. PTPN II dalam hal ini harus lebih aktif dan ahli dalam mengolah dunia maya maupun media, diperlukan tindakan-tindakan intelijen dan pola sekuriti yang baik," ujar mantan Asops Kapolri tersebut.
Agung menegaskan juga, bahwa kedepan tidak ada lagi premanisme atau pemuda setempat yang selalu menghadang mobil/truk masyarakat maupun perusahaan dengan dalih meminta dana partisipasi yang apabila akan melintas dari wilayah pemuda setempat tersebut. "Ini yang harus dipikirkan dan diupayakan penuntasan bersama. Optimisme harus ada," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Direktur PTPN II Irwan Perangin angin, menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sumut yang telah menerima kunjungan audiensi tersebut.
"PTPN II telah membuat MoU dengan Polda Sumut dalam pengamanan asset negara," pungkasnya.(KP)