Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dilepas ribuan masyarakat saat mengakhiri jabatan Gubernur/Wakil Gubernur Sumut."Ratusan eks Relawan Covid19 kecewa.

Editor: Admin author photo

 




Medan (Media Polmas Poldasu)

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dilepas ribuan masyarakat, saat mengakhiri masa jabatannya. Masyarakat dari berbagai elemen mengarak Edy Rahmayadi meninggalkan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Senin (5/9).

Lapangan Apel Kantor Gubernur Sumut dipenuhi masyarakat saat serah terima Memori Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2018-2023 di Aula Raja Inal Siregar, Lantai II Kantor Gubernur Sumut. Usai acara tersebut masyarakat langsung menyambut Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah Gubernur Sumut di Lapangan Apel.

Terlihat atlet-atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga (PPLP) meneriakkan yel-yel saat Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah berjalan meninggalkan Kantor Gubernur Sumut. Begitu juga dengan Satpol PP yang memberikan penghormatan kepada Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.

Sembari berjalan menuju kendaraannya, Gubernur Edy Rahmayadi menyapa dan menyalami masyarakat yang hadir. Terlihat Sekretaris Daerah Arief Sudarto Trinugroho bersama OPD Pemprov Sumut mendampingi Edy Rahmayadi meninggalkan Kantor Gubernur Sumut.

"Terima kasih semuanya, terima kasih kerja sama kita selama ini," kata Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Nawal Lubis sambil berjalan menuju kendaraannya.

Masyarakat terus mengiringi Edy Rahmayadi, saat Gubernur ke-18 Sumut tersebut naik ke kendaraan. Beberapa masyarakat berupaya mengejar kendaraan Edy Rahmayadi hanya untuk bersalaman dengannya.

Setelah melepas Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajekshah, masyarakat menyambut Pj Gubernur Hassanudin. Hassanudin yang merupakan mantan Pangdam I/BB akan memimpin Sumut selama satu tahun ke depan.

Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah terpilih memimpin Sumut pada Pilkada 2018. Mengusung visi Sumut Bermartabat, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah menyelesaikan tugasnya dengan baik selama 5 tahun.

Menanggapi berakhirnya jabatan Edy Rahmayadi sebagai Gubsu,ratusan eks relawan Covid19 merasa kecewa terhadap kepemimpinan Gubsu Edy Rahmayadi,sebab masalah Jaspel kami,sampai sekarang masih terkatung katung sebut Rina T salah seorang perwakilan eksrelawan Covid19.

Kami sudah membuat surat resmi audensi ke pihak Gubernur namun sampai berakhir jabatan beliau tidak pula berkenan menerima kami secara resmi,apa sebenarnya,bagaimana sebenarnya masalah jasa pelayanan kami di waktu Covid19 kemarin,"sebut Rina setengah bertanya.

"Seratusan kami eks relawan Covid19 di RSU Martha Friska bekerja pak,melayani pasien pasien terdampak virus Covid19 sekitar dua tahun yang lalu,dan SK tugasnya ada dari Gubsu dan ditanda tangani Gubernur Edy Rahmayadi waktu itu.

Lalu kenapa kepada sebahagian eks relawan covid19 Jaspelnya  di bayarkan penuh ?."seperti RS GL  Tobing PTPN II,sedangkan kami dari pelayan RSU Martha Friska tidak dibayarkan."sebut Rina T kepada sejumlah wartawan ,didampingi puluhan rekan sejawat.Rabu(06/9)

Untuk itu kami meminta pemerintah pusat melalui Pj Gubsu yang baru Bapak Mayjend Hassanudin  agar dapat memperhatikan nasib dan hak kami sebagai eks relawan Covid19,seperti rekan kami yang lain,yang sudah terbayarkan."harap Rina T dan kawan kawan.(infosufb/KP)


Share:
Komentar

Berita Terkini